ILMU AKAN TERUS BERKEMBANG SELARAS DENGAN PERKEMBANGAN ZAMAN YANG SEMAKIN CANGGIH

Rabu, 04 Desember 2013

Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

Dalam sistem pengelompokan masyarakat sering muncul istilah masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan. Tapi tahukah anda semua tentang perbedaan, hubungan, dan manfaat dari keduanya. Sebelum membahas tentang masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, akan dijelaskan tentang pengertian dari masyarakat. Masyarakat adalah sekumpulan dari beberapa individu yang menempati suatu wilayah tertentu dalam jangka waktu yang lama dan mempunyai suatu tujuan yang sama. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan sebagai masyarakat. Syarat-syarat untuk menjadi masyarakat adalah :

-Harus ada pengumpulan manusia dan harus banyak. Bukan binatang
-Telah lama tinggal di suatu wilayah dalam waktu yang cukup lama.

-Adanya suatu aturan atau undang-undang yang mengatur mereka agar dapat tercapainya tujuan maupun cita-cita bersama.


Dari sudut antropologi masyarakat dapat dibedakan dalam dua tipe. Pertama, suatu masyarakat yang belum begitu kompleks, yang belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal struktur dan aspek-aspeknya masih dapat dipelajari sebagai satu kesatuan. Kedua, masyarakat yang sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala bidang.

Pengertian dari masyarakat perkotaan lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Masyarakat perkotaan juga sering disebut urban community. Masyarakat perkotaan memiliki suatu ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri dari 
masyarakat kota adalah sebagai berikut :

-Kehidupan agama kurang dibandingkan dengan masyarakat desa
-individualisme yang tinggi
-Pembagian kerja yang nyata dan tegas
-Peluang mendapatkan pekerjaan lebih mudah daripada masyarakatspan> desa.
-Efisiensi waktu

Dalam kehidupan masyarakat perkotaan terdapat 5 unsur lingkungan yang dapat menunjang pertumbuhan kehidupan di kota, yaitu :

-wisma
-karya
-marga
-suka
-penyempurnaan


Kota juga dituntut memberikan fungsi dan peranan terhadap pengembangan wilayah dan daerahnya, baik dalam skala regional ataupun nasional. Pengembangan tidak hanya mencakup wilayahnya saja ini adalah fungsi eksternal dari kota.


Kalau ada kota pasti ada desa, masyarakat desa adalah masyarakat yang tinggal desa. Pengertian dari desa adalah kesatuan wilayah yg dihuni oleh sejumlah keluarga yg mempunyai sistem pemerintahan sendiri. Ciri-ciri dari desa adalah :

-hubungan antara individu saling mengenal
-kehidupan ekonomi biasanya pada bidang agraris
-adanya sifat kekeluargaan antar masyarakat


Sifat masyarakat desa yang paling menonjol adalah Interaksi antar anggota masyarakat itu sangat erat sekali, tidak seperti kota yg meiliki individualisme yang tinggi. Kehidupan de desa biasanya juga rukun, tentram dan damai, atau istilahnya dapat dikatakan adem ayem. Orang mengira bahwa masyarakat desa itu sangat tradisional, akan tetapi pada kenyataannya tidak. Pada hakikatnya masyarakat di desa tidak jauh berbeda dengan masyarakat kota. System pembagian kerja di desa juga sudah tertata rapi, ada spesialisasi dalam pekerjaan. Desa adalah penunjang dari kota, karena kebanyakan mata pencaharian masyarakat desa kebanyakan di bidang agraris. Hasil dari mata pencaharian mereka sangat dibutuhkan sekali oleh masyarakat perkotaan. Sifat kekeluargaan di desa menghasilkan sebuah kegiatan kerjasama yang dapat menambah rasa persaudaraan dan juga efisiensi pekerjaan yaitu gotong royong. Gotong royong dapat dibagi menjadi 2, yaitu :

-gotong royong dalam pekerjaan yang timbul oleh inisiatif dari dalam anggota
-gotong royong dalam pekerjaan yang timbul oleh inisiatif dari luar anggota


Banyak fungsi yang didapatkan dari masyarakat desa, antara lain daerah pendukung dari kota, sumber pemasok bahan mentah, dan masih banyak lainnya.
Tapi dewasa ini banyak sekali terjadi urbanisasi, yaitu perpindahan masyarakat dari desa ke kota. Banyak dampak dan akibat dari urbanisasi ini, contohnya saja terjadi kepadatan penduduk didaerah kota, daerah yang ditinggalkan tidak akan maju, akan 
banyak pengangguran di perkotaan. Dan lain sebagainya.


Perbedaan masyarakat kota dan masyarakat desa itu sangat jelas sekali, baik dalam bidang pekerjaan, tata kehidupan, system pembagian kerja, dan interaksi antar anggota. Di dalam masyarakat desa hubungan antar sesama anggota bersifat kekeluargaan, berbeda jauh dengan masyarakat kota yg individual. System pembagian kerja dalam masyarakat kota lebih tertata rapi bila dibandingkan dengan masyarakat desa. Pekerjaan masyarakat kota sangat bervariasi, berbeda jauh dengan masyarakat desa yang hanya cenderung di bidang agraris. Tapi sebenarnya perbedaan ini dapat dijadikan sebagai sebuah hubungan timbal balik yang dapat mengisi kekurangan-kekurangannya. Masyarakat desa tidak dapat berdiri tanpa ada bantuan dari masyarakat kota, dan juga sebaliknya. Masyarakat kota tidak akan mampu berkembang jika tidak ada masyarakat desa sebagai faktor pendukung.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar