Dalam
sistem pengelompokan masyarakat sering muncul istilah masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan. Tapi tahukah
anda semua tentang perbedaan, hubungan, dan manfaat
dari keduanya. Sebelum membahas tentang masyarakat pedesaan dan masyarakat
perkotaan, akan
dijelaskan tentang pengertian dari masyarakat. Masyarakat adalah sekumpulan dari beberapa individu
yang menempati suatu wilayah tertentu dalam jangka waktu
yang lama dan mempunyai suatu tujuan yang sama. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa ada beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan sebagai masyarakat. Syarat-syarat untuk menjadi masyarakat
adalah :
-Harus ada pengumpulan manusia dan harus banyak.
Bukan binatang
-Telah lama tinggal di suatu wilayah
dalam waktu yang cukup lama.
-Adanya suatu aturan atau undang-undang
yang mengatur mereka agar dapat tercapainya tujuan maupun cita-cita
bersama.
Dari
sudut antropologi masyarakat dapat dibedakan dalam dua tipe.
Pertama, suatu masyarakat yang belum begitu kompleks,
yang belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal struktur dan aspek-aspeknya
masih dapat dipelajari sebagai satu kesatuan. Kedua, masyarakat yang sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala bidang.
Pengertian
dari masyarakat perkotaan lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Masyarakat perkotaan
juga sering disebut urban community. Masyarakat perkotaan
memiliki suatu ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri dari
masyarakat kota adalah sebagai berikut :
-Kehidupan agama kurang dibandingkan dengan masyarakat desa
-individualisme yang tinggi
-Pembagian kerja yang nyata dan tegas
-Peluang mendapatkan pekerjaan lebih mudah daripada masyarakatspan> desa.
-Efisiensi waktu
Dalam kehidupan masyarakat perkotaan terdapat 5 unsur lingkungan yang dapat menunjang pertumbuhan kehidupan di kota,
yaitu :
-wisma
-karya
-marga
-suka
-penyempurnaan
Kota
juga dituntut memberikan fungsi dan peranan terhadap
pengembangan wilayah dan daerahnya, baik dalam skala
regional ataupun nasional.
Pengembangan tidak hanya mencakup wilayahnya saja ini adalah fungsi
eksternal dari kota.
Kalau
ada kota
pasti ada desa, masyarakat desa adalah masyarakat
yang tinggal desa. Pengertian dari desa adalah
kesatuan wilayah yg dihuni oleh
sejumlah keluarga yg mempunyai sistem
pemerintahan sendiri.
Ciri-ciri dari desa adalah :
-hubungan antara individu saling mengenal
-kehidupan ekonomi biasanya pada bidang
agraris
-adanya sifat kekeluargaan antar masyarakat
Sifat
masyarakat desa yang paling
menonjol adalah Interaksi antar anggota masyarakat itu sangat erat
sekali, tidak seperti kota
yg meiliki individualisme yang tinggi. Kehidupan de desa biasanya juga
rukun, tentram dan damai, atau
istilahnya dapat dikatakan adem ayem. Orang mengira bahwa masyarakat
desa itu sangat tradisional, akan tetapi
pada kenyataannya tidak. Pada hakikatnya
masyarakat di desa tidak jauh
berbeda dengan masyarakat kota.
System pembagian kerja di desa
juga sudah tertata rapi, ada
spesialisasi dalam pekerjaan. Desa adalah penunjang dari kota,
karena kebanyakan mata pencaharian masyarakat desa kebanyakan di bidang
agraris. Hasil dari mata pencaharian mereka sangat dibutuhkan sekali oleh masyarakat
perkotaan. Sifat kekeluargaan
di desa menghasilkan
sebuah kegiatan kerjasama yang dapat menambah rasa persaudaraan dan juga efisiensi
pekerjaan yaitu gotong royong. Gotong royong dapat
dibagi menjadi 2, yaitu :
-gotong royong dalam pekerjaan yang timbul oleh inisiatif
dari dalam anggota
-gotong royong dalam pekerjaan yang timbul oleh inisiatif
dari luar anggota
Banyak
fungsi yang didapatkan dari masyarakat desa, antara lain daerah pendukung dari kota,
sumber pemasok bahan mentah, dan
masih banyak lainnya.
Tapi dewasa ini banyak sekali
terjadi urbanisasi, yaitu perpindahan masyarakat dari desa ke kota. Banyak dampak dan akibat
dari urbanisasi ini, contohnya saja terjadi kepadatan
penduduk didaerah kota, daerah
yang ditinggalkan tidak akan maju, akan
banyak pengangguran di perkotaan. Dan lain sebagainya.
Perbedaan
masyarakat kota
dan masyarakat desa itu sangat
jelas sekali, baik dalam bidang
pekerjaan, tata kehidupan, system pembagian kerja, dan interaksi
antar anggota. Di dalam masyarakat desa hubungan antar
sesama anggota bersifat kekeluargaan, berbeda jauh dengan
masyarakat kota
yg individual. System pembagian
kerja dalam masyarakat kota
lebih tertata rapi bila dibandingkan
dengan masyarakat desa. Pekerjaan masyarakat kota
sangat bervariasi, berbeda jauh dengan
masyarakat desa yang hanya cenderung di bidang agraris.
Tapi sebenarnya perbedaan ini dapat dijadikan
sebagai sebuah hubungan timbal balik yang dapat mengisi kekurangan-kekurangannya.
Masyarakat desa tidak dapat berdiri
tanpa ada bantuan dari masyarakat
kota, dan
juga sebaliknya. Masyarakat kota
tidak akan mampu berkembang jika tidak ada
masyarakat desa sebagai faktor pendukung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar