ILMU AKAN TERUS BERKEMBANG SELARAS DENGAN PERKEMBANGAN ZAMAN YANG SEMAKIN CANGGIH

Sabtu, 24 Oktober 2015

Membuat Program Garis Menggunakan DEV C++ dengan OpenGL

Disini saya pakai aplikasi DEV C++ dan OpenGL untuk librarynya, setelah semua perintah pertama sudah dibuat (memasukkan plugin, library, membuat project) maka masukkanlah kodingan seperti dibawah ini:




Logikanya adalah seperti berikut

Jurnal Ilmiah dibuat Oleh Leon Andretti Abdillah

 

Kamis, 24 September 2015

Naskah Drama - Persahabatan Itu Indah

 Drama Realitas

Karya
(Hafizh.H, Febi.F)

Perkenalan tokoh :
1.    Omsih    : Gadis berusia 17th yang merasa kesepian namun ramah dan baik
2.    Dini    : Gadis berusia 17th yang sedikit bawel (cerewet)
3.    Yuliani    : Gadis berusia 17th yang pendiam
4.    Siti    : Gadis berusia 17th yang sederhana dan baik
5.    Feby    : Gadis berusia 17th yang nakal namun dia baik
6.    Hafizh    : Pemuda berusia 40th seorang ayah yang selalu sibuk dengan kerjanya
7.    Gusti    : Pemuda berusia 23th seorang penjual di warung yang baik
8.    Sakti    : Pemuda berusia 17th yang nakal dan cuek
9.    Aidil    : Pemuda berusia 16th yang nakal dan senang mabuk
10.    Nanda    : Pemuda berusia 17th ** 2 orang sahabat yang sholeh, baik, dan peduli sesama
11.    Rizky    : Pemuda berusia 19th seorang kakak yang hobi bermain motor

Kisah yang menceritakan sebuah persahabatan antar remaja yang menggaris bawahi bahwa persahabatan itu indah.
pada waktu siang hari dari sebuah jendela yang berada di dalam kamar terlihatlah seorang gadis yang seolah  sedang berbicara sendiri.
Omsih    : hmm... BT, keluar main enak kali yahh? (sambil duduk dan berpikir)
Oiiaa...  HP.. HP.. (sambil mengambil hpnya yang ada di atas meja)
0838.... ok (tuutt.. tuutt.. tuutt) Halo Dini kamu dimana?
Dini    : Iya halo, aku di rumah ni, kenapa?
Omsih    : Kerumah aku ya din, BT nih gw, ajak yang lain juga ya, oke 
Dini    : Siip tapi gw siap – siap dulu yah
Omsih    : Iya cepet tapi yah (sambil tertawa kecil) hehe
Dini    : Telpon apa SMS, telpon SMS, hmmm (berpikir dan bingung)
Oke !!!  SMS ajah haha (sambil tertawa sendiri)

Contoh Makalah Global Warming

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat  tuhan Yang Maha Esa bahwa penulis telah menyelesaikan tugas makalah Bahasa Indonesia dengan membahas tentang Pencemaran Lingkungan.
Dealam penyusunan tugas atau materi ini tidak sedikit hambatan yabg kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi.
Semoga materi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, amin.

Bekasi ,15 April 2011


Penyusun




Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat  tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak.

Suatu zat dapat disebut polutan apabila:
1. jumlahnya melebihi jumlah normal
2. berada pada waktu yang tidak tepat

Perahu Jung

Perahu Jung Dari Cina

Perahu bercadik terkenal yang terpahat di Borobudur, disebut dengan Perahu
Borobudur, hanyalah satu petunjuk bahwa kapal-kapal dan pelayaran telah
memainkan peran besar dalam segenap urusan Jawa dan Laut Jawa selama
berabad-abad
sebelum abad ke-15. Maka tidak mengherankan tatkala pelaut Portugis
mencapai
perairan Asia Tenggara pada awal tahun 1500-an mereka telah menemukan
wilayah
ini didominasi kapal-kapal dagang milik orang Jawa yang disebut dengan
"Jung
Jawa". Pada saat itu jung-jung ini menguasai jalur rempah rempah yang
sangat
penting, yang terbentang antara Malaka, Jawa, dan Maluku.

Istilah "Jung" digunakan pertama kali dalam catatan-catatan perjalanan
Rahib
Odorico, John de Marignolli, dan Ibnu Battuta pada abad ke-14. Sebagian
pendapat
menyatakan bahwa istilah "jung" berasal dari kata chuan (bahasa Cina) yang

Sejarah Masuknya Jepang Ke Indonesia


Nama Narasumber  : - H. Khaidir Zaenal (Datuk)
                               - Siti Amini

Pengalaman-pengalaman, peristiwa-peristiwa, serta hal-hal yang terjadi selama pendudukan tentara Jepang di Indonesia dari bulan Maret 1942 sampai dengan bulan Agustus 1945.
            Dalam perang dunia kedua, tentara Jepang banyak yang mendapat kemenangan. Hampir seluruh daerah Asia diduduki oleh tentara Jepang. Rakyat Indonesia banyak yang mengalami penderitaan selama pendudukan tentara Jepang di Indonesia. Waktu itu Jepang disebut dengan nama Dai Nippon.
            Waktu tentara Jepang menduduki Indonesia, Datuk masih duduk di bangku Sekolah Desa atau sekarang bernama Sekolah Dasar. Murid-murid setiap pagi sebelum belajar harus melakukan TAISHO yang artinya SENAM. Setiap pagi sebelum TAISHO semua murid-murid harus membungkukkan badan kearah timur, yaitu kearah negeri Jepang sebagai penghormatan kepada Kaisar Jepang yang bernama Kaisar HIROSHITO. Kaisar yang sekarang yaitu TENO HEIKA.
            Penderitaan rakyat waktu itu yaitu ialah kekurangan bahan makanan sehingga banyak yang memakan umbi-umbian seperti singkong, ketela, dan beras jagung sebagai pengganti beras. Pemuda-pemuda banyak yang disuruh kerja paksa seperti membangun rel kereta api, jembatan, dan jalan-jalan, sehingga banyak pemuda-pemuda kita yang kurus kering bahkan banyak yang mati. Rakyat banyak menggunakan pakaian yang terbuat dari kulit kayu, karung goni, dan lain-lain, karena ketiadaan kain. Penyakit yang banyak terjadi adalah penyakit kudis yang tumbuh dijari tangan, yang menimbulkan nanah. Anak-anak gadis dan ibu-ibu muda banyak dijadikan pelacur untuk memuaskan nafsu tentara Jepang. Dan korban-korban pelacuran tentara Jepang itu banyak yang masih hidup

Artikel Lepas Peranan Bahasa Indonesia Dalam Jurusan Sistem Informasi Beserta Fungsi Dan Perkembangannya

A.    Peranan Bahasa Indonesia dalam kaitannya dengan jurusan sistem informasi

Peranan Bahasa Indonesia sangat erat kaitannya dengan jurusan sistem informasi, berikut adalah penjelasan tentang peranan Bahasa Indonesia.

Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi antara yang satu dengan yang lain. Dengan bahasa semua hal dapat dimengerti maksud dan tujuan tertentu. Selain itu bahasa juga digunakan untuk menyampaikan sesuatu hal, gagasan (pendapat), ide kepada orang lain agar bisa memahami apa yang kita inginkan. Menurut Sunaryo : tanpa adanya bahasa, IPTEK tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya memiliki fungsi sebagai sarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa adanya peran bahasa, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. 

Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu.

Informasi
Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Hal ini dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang. 
Selain itu informasi dapat diartikan sebagai pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan.

Sistem Informasi
Sistem informasi yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan, di mana sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang tergorganisasi.
Sistem informasi jg mempunyai pengertian lain yaitu gabungan yang terorganisasi dari manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data dalam mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam organisasi.


Peranan Bahasa Indonesia dalam Sistem Informasi
Dari penjelasan diatas, bahasa berfungsi sebagai sarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana berpikir modern.Sedangkan system informasi adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data dalam mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam organisasi. Tanpa adanya bahasa mungkin kita tidak dapat berkomunikasi atau berinteraksi dengan individu lainnya dan tidak dapat memberikan informasi.

B.     Fungsi Bahasa Indonesia

Secara umum fungsi bahsa sebagai alat komunikasi: lisan maupun tulis.

Santoso, dkk. (2004) berpendapat bahwa bahasa sebagai alat komunikasi memiliki fungsi sebagai berikut:
a) Fungsi informasi
b) Fungsi ekspresi diri
c) Fungsi adaptasi dan integrasi
d) Fungsi kontrol social

 

Menurut Hallyday (1992) Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi untuk keperluan:
a) Fungsi instrumental, bahasa digunakan untuk memperoleh sesuatu
b) Fungsi regulatoris, bahasa digunakann untuk mengendalikan prilaku orang lain
c) Fungsi intraksional, bahasa digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain
d) Fungsi personal, bahasa dapat digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain
e) Fungsi heuristik, bahasa dapat digunakan untuk belajar dan menemukan sesuatu
f) Fungsi imajinatif, bahasa dapat difungsikan untuk menciptakan dunia imajinasi
g) Fungsi representasional, bahasa difungsikan untuk menyampaikan informasi dan teknologi

Fungsi Bahasa Indonesia itu sendiri sebagai indentitas diri bangsa Indonesia juga sebagai pemersatu bangsa berisi tentang kata baku yang sudah di sesuaikan dengan kepribadian bangsa Indonesia itu sendiri selain itu juga sebagai alat komunikasi lisan maupun tulisan dengan bahasa Indonesia semua perbedaan bias di satukan dengan bahasa yang sama yaitu bahasa Indonesia.

C.     Perkembangan Bahasa Indonesia dan IPTEK

Dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, bahasa berfungsi sebagai wahana untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan sekecil – kecilnya, sehingga kita dapat menguasai informasi tersebut. Penggunaan bahasa pengantar pada buku-buku yang dipakai dalam memperkenalkan ilmu pengetahuan dan teknologi pun, banyak yang menggunakan bahasa Inggris. Hal ini berbanding terbalik dengan bahasa Indonesia yang perkembangannya tak seimbang dengan perkembangan budaya masyarakatnya. Oleh sebab itu, walaupun bahasa Indonesia sudah berperan sebagai alat persatuan tetapi belum dapat berperan sebagai pengantar ilmu pengetahuan.

Selain bahasa termasuk dalam struktur budaya, ternyata bahasa memiliki kedudukan, fungsi dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir, juga sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. Implikasinya, dalam pengembangan daya nalar menjadikan bahasa sebagai prasarana berfikir secara modern. 

 

Kesimpulan dari bahasa adalah sarana komunikasi antara satu dengan yang lainnya.  Dengan kata lain, bahasa merupakan wahana penyampai informasi, agar kita dapat mengerti informasi yang disampaikan tersebut. Bahasa juga sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir, juga sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. Dengan digunakannya bahasa Indonesia sebagai pengantar ilmu pengetahuan, dapat menghindarkan dari makna ganda / salah tafsir karena kata yang dipakai umumnya lebih bersifat denotatif daripada konotatif, ungkapan yang dipakai sederhana dan tanpa basa – basi.Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat dapat membuat pergeseran pada bahasa Indonesia. Karena pada umumnya, teknologi informasi yang ada banyak menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar dalam berkomunikasinya.

 

Sumber : 
http://ghembiel09.blogspot.com/2010/11/peranan-bahasa-indonesia-dalam.html
http://npermana.mhs.uksw.edu/2012/11/pengertian-sistem-informasi.html

NoviResmini,S.Pd.-UPI

http://nui-duniamahasiswa.blogspot.com/2012/05/peranan-bahasa-indonesia-dalam.html

 

 

Rabu, 03 Juni 2015

Tugas Teori Organisasi Umum 2 minggu ke-3

A.    PENGERTIAN PENDAPATAN NASIONAL

Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun. Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu negara dalam suatu periode tertentu adalah data Produk Domestik Bruto (PDB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai dasar. 

 

B.   KONSEP PENDAPATAN NASIONAL

PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)

Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah yang bersangkutan

PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)

PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di luar negeri.

Rumus

GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri

NNP (Net National Product)

NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.

Rumus :

NNP = GNP – Penyusutan

NNI (Net National Income)

NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax)

Rumus :

NNI = NNP – Pajak tidak langsung

PI (Personal Income)

PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.

Rumus :

PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak perseorangan )

DI (Disposible Income)

DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan oleh penerimanya.

Rumus :

DI = PI – Pajak langsung

 

C.   Kegunaan Statistik Pendapatan Nasional 

Data pendapatan nasional adalah salah satu indikator makro yang dapat menunjukkan kondisi perekonomian nasional setiap tahun. Manfaat yang dapat diperoleh dari data ini antara lain adalah : 

1.    PDB harga berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu negara. Nilai PDB yang besar menunjukkan sumber daya ekonomi yang besar, begitu juga sebaliknya. 

2.    PNB harga berlaku menunjukkan pendapatan yang memungkinkan untuk dinikmati oleh penduduk suatu negara. 

3.    PDB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setipa sektor dari tahun ke tahun. 

4.    Distribusi PDB harga berlaku menurut sektor menunjukkan struktur perekonomian atau peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu negara. Sektor-sektor ekonomi yang mempunyai peran besar menunjukkan basis perekonomian suatu negara. 

5.    PDB harga berlaku menurut penggunaan menunjukkan produk barang dan jasa digunakan untuk tujuan konsumsi, investasi dan diperdagangkan dengan pihak luar negeri. 

6.    Distribusi PDB menurut penggunaan menunjukkan peranan kelembagaan dalam menggunakan barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor ekonomi. 

7.    PDB penggunaan atas dasar harga konstan bermanfaat untuk mengukur laju pertumbuhan konsumsi, investasi dan perdagangan luar negeri. 

8.    PDB dan PNB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDB dan PNB per kepala atau per satu orang penduduk. 

9.    PDB dan PNB per kapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi per kapita penduduk suatu negara.

 

D.   METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

Tujuan dan manfaat perhitungan pendapatan nasional

Tujuan mempelajari pendapatan nasional :

Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara

Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun

Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka.

Manfaat mempelajari pendapatan nasional

Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara

Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi

Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara

Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.

Perhitungan Pendapatan Nasional

Metode Produksi

Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu

Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]

b.    Metode Pendapatan

Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan(rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu periode.

Y = r + w + i + p

c.    Metode Pengeluaran

Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.

Y = C + I + G + (X – M)

 

E.    Masalah dan keterbatasan perhitungan PDB

a.   Perhitungan PDB dan Analisa Kemakmuran

Perhitungan PDB akan memberikan gambaran ringkas tentang tingkat kemakmuran suatu negara, dengan cara membaginya dengan jumlah penduduk (disebut PDB per kapita). Menurut PBB, sebuah negara dikatakan miskin bila PDB per kapitanya lebih kecil daripada US$ 450,00. Berdasarkan standar ini, maka sebagian besar negara-negara di dunia adalah negara miskin. Suatu negara dikatakan makmur/kaya bila PDB perkapita lebih besar daripada US$ 800.

Kelemahan dari pendekatan di atas adalah tidak memperhatikan aspek distribusi pendapatan. Akibatnya angka PDB per kapita kurang memberikan gambaran rinci tentang kondisi kemakmuran suatu negara. Misalnya, walaupun Amerika Serikat yang PDB perkapitanya US$ 29.080 (tahun 1997), namun negara itu masih terus bergelut dengan masalah kemiskinan dan pengangguran, terutama di kalangan warga kulit hitam ataupun pendatang (kulit berwarna). Bahkan secara absolut tampaknya jumlah penduduk miskin di Amerika serikat akan bertambah.

Faktor utama pemicu gejala di atas adalah masalah distribusi pendapatan.

Walaupun distribusi pendapatan di USA relatif baik, tetapi belum sempurna untuk membuat seluruh penduduknya menjadi makmur. Bahkan untuk faktor produksi non tenaga kerja, terutama uang dan modal, distribusi penguasaannya sangat buruk. Pada tahun 1996, sekitar 46% aset finansial  dikuasai hanya oleh sekitar 1% penduduk.

 

b. Perhitungan PDB dan Masalah Kesejahteraan Sosial

Umumnya ukuran tingkat kesejahteraan yang dipakai adalah tingkat pendidikan, kesehatan dan gizi, kebebasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan yang lebih baik. Ada hubungan yang positif antara tingkat PDB per kapita dengan tingkat kesejahteraan sosial. Makin tinggi PDB per kapita, tingkat kesejahteraan sosial makin membaik. Hubungan ini dapat dijelaskan dengan menggunakan logika sederhana. Jika PDB per kapita mkin tinggi, maka daya beli masyarakat, kesempatan kerja serta masa depan perekonomian makin membaik. Sehingga gizi, kesehatan, pendidikan, kebebabasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan, kondisinya makin meningkat. Tapi dengan catatan, peningkatan PDB per kapita disertai perbaikan distribusi pendapatan.

Masalah mendasar dalam perhitungan PDB adalah tidak diperhatikannya dimensi nonmaterial. Sebab PDB hanya menghitung output yang dianggap memenuhi kebutuhan fisik/ materi yang dapat diukur dengan nilai uang. Sedangkan output yang tidak terukur dengan uang, misalnya ketenangan batin yang diperoleh dengan menyandarkan hidup pada norma-norma agama/spiritual tidak dihitung. Sebab, dalam kenyataannya kebahagiaan tidak hanya ditentukan oleh tingkat kemakmuran, tetapi juga ketenangan batin.

Jadi kita tidak bisa serta merta mengatakan bahwa kesejahteraan sosial di negara-negara kaya(Amerika Serikat dan Jepang) adalah jauh lebih baik dibanding di negara-negara miskin (misal Bhutan dan Nepal). Karena, tingkat kejahatan dan tingkat bunuh diri di negara-negara kaya tersebut lebih tinggi di banding negara-negara miskin.

 

c. PDB Per Kapita dan Masalah Produktivitas

Untuk memperoleh perbandingan produktivitas antar negara, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

1)         Jumlah dan komposisi penduduk : Bila jumlah penduduk makin besar, komposisi-nya sebagian besar adalah penduduk usia kerja (15-64 tahun) dan berpendidikan tinggi (> SLA), maka tingkat output dan produktivitasnya dapat makin baik.

2)        Jumlah dan struktur kesempatan kerja :

Jumlah kesempatan kerja yang makin besar memperbanyak penduduk usia kerja yang dapat terlibat dalam proses produksi. Tetapi komposisi kerja pun mempengaruhi tingkat produktivitas. Sekalipun kesempatan kerja sangat besar, tetapi semuanya adalah kesempatan kerja sektor pertanian, produktivitas pekerja juga tidak tinggi. Sebab sektor pertanian umumnya memiliki nilai tambah yang rendah. Jika kesempatan kerja yang dominan berasal dari sektor kegiatan ekonomi modern (industri dan jasa), maka output per pekerja akan relatif tinggi, karena nilai tambah kedua sektor tersebut amat tinggi.

3)         Faktor-faktor nonekonomi :

Yang tercakup dalam faktor-faktor nonekonomi antara lain etika kerja, tata nilai, faktor kebudayaan dan sejarah perkembangan. Jepang pantas menjadi negara yang produktif sebab selain jumlah penduduk yang banyak, berpendidikan tinggi dan umumnya bekerja di sektor modern, mereka juga memiliki etika kerja yang baik, menjujung tinggi kejujuran dan penghargaan tergadap senior. Dan Jepang juga merupakan negara yang selama kurang lebih 3.000 tahun terus menerus membangun dirinya menjadi bangsa modern, walaupun pembangunan ekonomi modernnya baru dimulai dua abad yang lalu.

 

d. Penghitungan PDB dan Kegiatan-kegiatan Ekonomi Tak Tercatat (Underground Economi)

Angka statistik PDB Indonesia yang dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik hanya mencatat kegiatan-kegiatan ekonomi formal. Karena itu, statistik PDB belum mencerminkan seluruh aktivitas perekonomian suatu negara. Misalnya, upah pembantu rumah tangga di Indonesia tidak tercatat. Begitu juga dengan kegiatan petani buah yang langsung menjual produknya ke pasar.

Di negara-negara berkembang, keterbatasan kemampuan pencatatan lebih disebabkan oleh kelemahan administratif dan struktur kegiatan ekonomi masih didominasi oleh kegiatan pertanian dan informal. Tetapi di negara-negara maju, kebanyakan kegiatan ekonomi yang tak tercatat disebabkan oleh karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan ilegal atau melawan hukum. Padahal, nilai transaksinya sangat besar. Misalnya, kegiatan penjualan obat bius dan obat-obat terlarang lainnya.

 

Daftar Pustaka :

http://www.bps.go.id/aboutus.php?id_subyek=11&tabel=1&fl=2

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/04/masalah-dan-keterbatasan-perhitungan-pdb/