ILMU AKAN TERUS BERKEMBANG SELARAS DENGAN PERKEMBANGAN ZAMAN YANG SEMAKIN CANGGIH

Rabu, 14 Juni 2017

Hukum Cyber dalam Negara Rusia

Apa itu Cyberlaw?
          Cyberlaw adalah hukum yang digunakan di dunia cyber (dunia maya), yang umumnya diasosiasikan dengan Internet. Cyberlaw dibutuhkan karena dasar atau fondasi dari hukum di banyak negara adalah "ruang dan waktu". Sementara itu, Internet dan jaringan komputer mendobrak batas ruang dan waktu ini.
Contoh permasalahan yang berhubungan dengan hilangnya ruang dan waktu antara lain:
Seorang penjahat komputer (cracker) yang berkebangsaan Indonesia, berada di Australia, mengobrak-abrik server di Amerika, yang ditempati (hosting) sebuah perusahaan Inggris. Hukum mana yang akan dipakai untuk mengadili kejahatan cracker tersebut? Contoh kasus yang mungkin berhubungan adalah adanya hacker Indonesia yang tertangkap di Singapura karena melakukan cracking terhadap sebuah server perusahaan di Singapura. Dia diadili dengan hukum Singapura karena kebetulan semuanya berada di Singapura.
Nama domain (.com, .net, .org, .id, .sg, dan seterusnya) pada mulanya tidak memiliki nilai apa-apa. Akan tetapi pada perkembangan Internet, nama domain adalah identitas dari perusahaan. Bahkan karena dominannya perusahaan Internet yang menggunakan domain ".com" sehingga perusahaan-perusahaan tersebut sering disebut perusahaan "dotcom". Pemilihan nama domain sering berbernturan dengan trademark, nama orang terkenal, dan seterusnya. Contoh kasus adalah pendaftaran domain JuliaRoberts.com oleh orang yagn bukan Julia Roberts. (Akhirnya pengadilan memutuskan Julia Roberts yang betulan yang menang.) Adanya perdagangan global, WTO, WIPO, dan lain lain membuat permasalahan menjadi semakin keruh. Trademark menjadi global.
Pajak (tax) juga merupakan salah satu masalah yang cukup pelik. Dalam transaksi yang dilakukan oleh multi nasional, pajak mana yang akan digunakan? Seperti contoh di atas, server berada di Amerika, dimiliki oleh orang Belanda, dan pembeli dari Rusia. Bagaimana dengan pajaknya? Apakah perlu dipajak? Ada usulan dari pemerintah Amerika Serikat dimana pajak untuk produk yang dikirimkan (delivery) melalui saluran Internet tidak perlu dikenakan pajak. Produk-produk ini biasanya dikenal dengan istilah "digitalized products", yaitu produk yang dapat di-digital-kan, seperti musik, film, software, dan buku. Barang yang secara fisik dikirimkan secara konvensional dan melalui pabean, diusulkan tetap dikenakan pajak.
Bagaimana status hukum dari uang digital seperti cybercash? Siapa yang boleh menerbitkan uang digital ini?
Perkembangan teknologi komunikasi dan komputer sudah demikian pesatnya sehingga mengubah pola dan dasar bisnis. Untuk itu cyberlaw ini sebaiknya dibahas oleh orang-orang dari berbagai latar belakang (akademisi, pakar TekInfo, teknis, hukum, bisinis, dan pemerintah).

Perlukah Cyberlaw
Hukum konvensional digunakan untuk mengatur citizen. Semenatra itu cyberlaw digunakan untuk mengatur netizen. Perbedaan antara citizen dan netizen ini menyebabkan cyberlaw harus ditinjau dari sudut pandang yang berbeda.
Mengingat jumlah pengguna Internet di Indonesia yang masih kecil, apakah memang cyberlaw sudah dibutuhkan di Indonesia?

Digital Signature
          Dalam perniagaan, tanda tangan digunakan untuk menyatakan sebuah transaksi. Kalau di Indonesia, tanda tangan ini biasanya disertai dengan meterai. Nah, bagaimana dengan transaksi yang dilakukan secara elektronik? Digital signature merupakan pengganti dari tanda tangan yang biasa.
Perlu dicatatat bahwa digital signature tidak sama dengan mengambil image dari tanda tangan kita yang biasa kemudian mengkonversikannya menjadi "scanned image". Kalau yang ini namanya "digitalized signature".

Digital signature berbasis kepada teknology kriptografi (cryptography). Keamanan dari digital signature sudah dapat dijamin. Bahkan keamanannya lebih tinggi dari tanda tangan biasa. Justru disini banyak orang yang tidak mau terima mekanisme elektronik karena menghilangkan peluang untuk kongkalikong.

Cyberlaw di Rusia



Peneliti di Kaspersky baru saja mempublish hasil riset yang cukup menarik. Yaitu tentang cybercrime di rusia. Cybercrime memang sedang tumbuh pesat di Rusia. Kaspersky menemukan berbagai macam layanan yang disediakan para penjahat cyber. Misalnya carding, layanan serangan ddos, pembobolan situs, penyalahgunaan transaksi elektronik, jual beli malware, dll.
Beberapa malware yang menyerang transaksi elektronik diantaranya ZeuS (2007), SpyEye (2009) kelompok Carberp (2010) dan Carbanak (2013).  Menurut kaspersky antara tahun 2012 dan 2015, polisi telah menangkap 160 cybercriminal dari Rusia dan negara berbahasa rusia. Perkiraan kerugian akibat para penjahat cyber ini berkisar $790 million dolar. Para cybercriminal ini sangat terorganisir. Kaspersky menemukan terdapat banyak organisasi cybercrime di Rusia. Dalam sebuah organisasi, terdapat berbagai macam peran dengan macam-macam keahlian. Ada penulis virus, programmer, tester, web desainer, distributor, hacker, sistem administrator, call service, manajer keuangan, kepala proyek dll.
Beberapa contoh jasa yang disediakan:
Distribusi Spam;
Jasa penyerangan DDoS;
Pengujian malware;
“Packing” malware;
Penyewaan paket exploit;
Penyewaan server;
Akses VPN ;
Penyewaan tempat hosting yang handal (bulletproof)
Penyewaan botnets;
Pencurian data kartu kredit;
Penyebaran malware dan iklan(Black SEO);
Penarikan uang.

Daftar Pustaka
http://bsi03.blogspot.co.id/2014/05/hukuman-bagi-para-cyber-crime-yang-di.html
http://julismail.staff.telkomuniversity.ac.id/cybercrime-di-rusia/
http://wikipedia.en/cyberlaw/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar