A.
Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah,
yang berarti tidak tenang hatinya, selalu merasa khawatir,
tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan
hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun
perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah
lakunya, tidak sabar ataupun dalam
kecemasan.
Kegelisahan merupakan
salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari – hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah
frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan
tidak tercapai.
B.
Sebab – Sebab Orang Gelisah
Apabila kita kaji, sebab – sebab
orang gelisah adalah karena pada
hakekatnya orang takut kehilangan hak – haknya. Hal itu adalah akibat dari
suatu ancaman, baik ancaman dari
luar maupun dari dalam.
C.
Usaha – Usaha Mengatasi Kegelisahan
Mengatasi kegelisahan
ini pertama – tama harus mulai dari
diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap
tenang.
Dengan sikap tenang kita
dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.
Untuk mengatasi
kegelisahan yang paling ampuh
kita memasrahkan diri kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya
kepada-Nya. Kita harus percaya bahwa
Tuhanlah Maha Kuasa, Maha Pengasih,
Maha Penyayang dan Maha Pengampun.
D.
Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing,
dan kata ini berasal dari
kata dasar asing.
Kata asing berarti sendiri,
tidak dikenal orang. Sehingga kata terasing berarti
tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal – hal
yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari
yang lain.
Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar atau
lama orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan, sudah tentu dengan
sebab dan kadar yang berbeda
satu sama lain.
E.
Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi
yang berarti sunyi atau lenggang, sehingga kata kesepian
berarti merasa sunyi atau lengang,
tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia.
Lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
Kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan dapat disebabkan
sikap buruk seperti sombong, angkuh, keras kepala,
yang membuat manusia diasingkan oleh kehidupan sosialnya.
F.
Ketidak Pastian
Ketidak pastian berasal dari kata
tidak pasti artinya tidak menentu,
tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah
yang jelas, tanpa asal – usul yang jelas.
Itu semua dapat disebabkan
karena pola pikir yang kurang bisa terfokus (konsentrasi).
Sebagai permisalan
ketidak pastian adalah tentang kelulusan yang terkadang dapat menyebabkan kegelisahan.
Lulus dan tidak lulus bisa jadi faktor yang menentukan status atau karir seseorang dalam hidupnya. Ketidak pastian dalam memprioritaskan
kelulusan suatu jenjang pendidikan dapat merugikan ataupun membuat karir terancam.
G.
Sebab – Sebab Terjadi Ketidak Pastian
Orang yang tidak
bisa berpikir secara teratur, kurang bisa mengambil
kesimpulan.
Bila ini terjadi, dalam
berpikir manusia selalu menerima rangsang – rangsang lain, sehingga kadang membuat jalan pikiran
semakin menjadi kacau oleh hal
tersebut. Penyebab bisa
berupa tanda – tanda obsesi, phobia, delusi, kehilangan pengertian dan lain sebagainya.
Beberapa
sebab orang tidak dapat berpikir
dengan pasti ialah :
1.
Obsesi, merupakan gejala
neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran
atau perasaan tertentu yang terus menerus. Biasanya tentang hal – hal
yang kurang menyenangkan.
2.
Phobia, ialah
rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian
tanpa diketahui sebab – sebabnya.
3.
Kompulasi, ialah adanya
keragu – raguan tentang apa
yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan
yang tidak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali – kali.
4.
Histeria, ialah neurosa
jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai
diri atau sugesti dari sikap
orang lain.
5.
Delusi, menunjukkan pikiran
yang mengalami kekacauan,
yang disebakan oleh suatu keyakinan palsu, diluar akal
sehat, tidak ada dasar kenyataan
dan tidak sesuai dengang pengalaman.
6.
Halusinasi, ialah khayalan
yang terjadi tanpa rangsangan panca indera maupun dengan
sugesti, seperti obat bius atau
minuman yang memabukkan.
Keadaan
Emosi, dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpangaruh oleh emosinya. Sikap ini dapat berupa kesedihan menekan, tidak bernafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh,
tidak mau berbicara, termenung, menyendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar